HIDUP PENUH WARNA "JANGAN SIA-SIAKAN USIA DENGAN HAL YANG BODOH. TERUSLAH KEMBANGKAN KEMAMPUAN DIRI

Senin, 07 April 2008


SISWA HARUS PANDAI MENGAMBIL PELAJARAN

Siswa harus pandai mengambil pelajaran apapun, tidak terkecuali bila mendengar cerita dari teman, guru, ataupun orang tua. Begitu juga bila mendengar cerita rakyat. Dahulu dongeng biasanya dibacakan ibu atau nenek ketika kita akan tidur, tujuannya untuk memperkenalkan budaya yang ada di Indonesia sekaligua agar kita cepat tidur. Benarkan? Ya, kita tidak bisa memungkiri bahwa pendidikan yang salah kadang diterapkan orang tua kita, bahkan tidak jarang orang tua kita menanamkan nilai-nilai yang kurang masuk akal dan menakut-nakuti kita, bahkan melekat sampai kita dewasa. Misalnya perempuan tidak boleh makan di depan pintu, alasannya nanti tidak laku (jodoh), tidak boleh makan "brutu" nanti gampang lupa dan seabrek nilai-nilai yang diwariskan.

Begitu juga nilai-nilai yang ada dalam cerita rakyat, tentunya hanya nilai-nilai positif yang bisa kita ambil. Misalnya cerita legenda Candi Prambanan. Tentu nilai yang bisa kita ambil adalah: 1. Kita tidak boleh sombong seperti yang tergambar dalam tokoh Prabu Baka ayah Roro Jonggrang yang berambisi ingin menguasai semua kerajaan. 2. Tidak boleh licik seperti tokoh Roro Jonggrang, akibatnya dia mendapat balasan dari Pangeran Bandung Bondowoso sehingga dikutuk mencadi sebuah batu. 3. Pemberani seperti Bandung Bondowoso yang mengalahkan Prabu Baka yang angkuh. Pada poin dua, bukan "dikutuknya" yang harus kita terapkan kepada anak-anak tetapi penekanan bahwa tindakan yang licik akan merugikan diri sendiri. Hal ini juga harus ditekankan oleh guru kepada siswa agar mereka mampu menyaring segala informadi di otaknya. Harus dikupas secara kelas, tidak seperti makan apel tanpa dikupas dan dicuci, akibatnya bisa sakit perit bukan?

Tidak ada komentar: