HIDUP PENUH WARNA "JANGAN SIA-SIAKAN USIA DENGAN HAL YANG BODOH. TERUSLAH KEMBANGKAN KEMAMPUAN DIRI

Minggu, 27 April 2008


Cerita Rakyat Ala Televisi

Maraknya acara di televisi membuat kita sebagai konsumen harus berhati-hati dan selektif dalam menonton suatu acara. Ada acara yang penuh dengan kekerasan, ada acara yang penuh dengan gosip, bahkan ada acara yang sangat membosankan. Begitu juga acara yang berbau anak-anak. Dunia anak sangat dekat dengan dunia tiruan. Maksudnya anak-anak mudah sekali meniri adegan-adegan yang ada di acara yang mereka tonton. Bahkan tahun lalu sampai ada korban meninggal dunia gara-gara menirukan acara yang hanya boleh ditonton oleh orang dewasa. Begiti juga acara yang berbau cerita rakyat. Di beberapa stasiun televisi ada satu program yang khusus menyuguhkan acara ini. Misalnya Indosiar yang tidak pernah ketinggalan, bahkan waktunya pun banyak sekali. Ada yang pagi hari, siang hari, malam bahkan tengah haripun acara ini masih setia menemani pemirsa Indosiar. Saya sudah membuktikannya. Pukul sebelas malam acara dongeng pun diputar. Akan tetapi jika acara seperti ini terlalu banyak jadi terkesan Indosiar tidak memiliki program acara yang lain. Namun kita hanya perlu membatasi diri sendiri saya untuk menonton. Kebanyakan acara-acara cerita rakyat mengalami pengubahan setting cerita. Hal ini wajar saja karena dimensi waktu yang berbeda. Misalnya kalau cerita sebenarnya cerita Timun Mas, tokoh yang menjadi Buto Ijo bukanlah Buto yang sesungguhnya, namun hanya jelmaan dari manusia biasa yang bertubuh besar. Atau tokoh Pangeran dalam cerita Bawang Merah Bawang Putih yang mengendarai mobil. Berdasarkan segi penceritaan hal ini boleh dilakukan asal tidak mengubah jalan cerita nyang sesungguhnya sehingga masyarakan mengetahui cerita yang sesungguhnya yang disuguhkan melalui media audio visual.

4 komentar:

Dr. suyatno, M.Pd. mengatakan...

Kok tuliosan gelap? Bagus, blog terus diisi.

Dr. suyatno, M.Pd. mengatakan...

Yeah, sudah tidak gelap lagi, jarak sehari. Isi terus cerita rakyat dari sisi anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, dan sebagainya. Kawan lain kok tiarap?

suyatno
www.garduguru.blogspot.com

lara mengatakan...

wah...bunda banget,...tapi keren kok
btw,..katanya ngasih komen di blognya lala? kok gada bun?

My Muharram mengatakan...

hai hai hai